Berita

Penyeraham bantuan tong/ember sejumlah 76 buah sebagai media pembuatan pupuk organik dari Karyawan/karyawati Inspektorat dalam rangka pendampingan penanganan kemiskinan di desa prioritas , Desa Kalijering  kec Pituruh .

Bantuan diterima oleh Kepala Desa Kalijering  didampingi PPL dari Dinas PPKP Kab Purworejo dan PPL CDK ( Cabang Dinas Kehutanan ) Provinsi Jawa Tengah

Prinsip dasar kinerja ember tumpuk adalah meniru peristiwa alamiah yaitu proses dekomposisi bahan organik dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang sederhana melalui perantara makhluk hidup tak kasat mata yang sering disebut dengan mikroba pengurai. Diketahui bahwa peristiwa penguraian ini ada dua macam : dipermukaan tanah (aerob) dan di bawah permukaan tanah (an aerob).

Kedua jenis cara penguraian tersebut memiliki ciri khas masing-masing. Bakteri aerob cirinya menyukai udara yang banyak, hasil penguraiannya menimbulkan bau (pembusukan) dan umumnya bersifat patogen. Sedangkan bakteri anaerob hasil penguraiannya tidak berbau dan tidak bersifat patogen.

Ember tumpuk dibuat untuk meniru sistem kerja bakteri anaerob di dalam tanah atau ditempat tertutup lainnya seperti pada lambung makhluk hidup. Bakteri di alam sangatlah banyak jenisnya, namun demikian masya Alloh cara kerjanya dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar aerob dan anaerob. Oleh karena itu  dengan alat ember tumpuk maka memungkinkan untuk membuat pupuk organik  sendiri baik pupuk organik cair (POC) maupun padat.

Sampah organik diletakkan diember bagian atas kemudian akan berproses secara alami menghasilkan cairan yang akan mengalir ke dalam bagian bawah sebagai penampung.  Sedangkan bahan padatannya akan tetap didalam ember atas. Cairan (lindi) inilah larutan yang mengandung unsur hara lengkap berikut bakteri dan hormon pertumbuhan yang diperlukan untuk tanaman.